Kinderboekenweek: Perayaan Buku Anak dan Upaya Menyelamatkan Literasi di Belanda

Kinderboekenweek: Perayaan Buku Anak dan Upaya Menyelamatkan Literasi di Belanda

Sebuah tradisi Belanda tiap awal Oktober, adalah Kinderboekenweek [‘Pekan Buku Anak-anak]. Selama 10 hari toko-toko buku memberi perhatian khusus untuk buku anak-anak dari usia balita hingga sekitar 15 tahun. Bagian luar toko dihias dan suasana di dalam  semringah, semua itu untuk menyenangkan anak-anak.

‘Pekan buku anak-anak’ pertama kali diselenggarakan pada 1955, dengan tujuan meningkatkan penjualan buku anak-anak dalam bahasa Belanda. Beberapa buku anak-anak penulis Belanda yang hingga kini tetap popular adalah :

Jip en Janneke, karya Annie MG Schmidt adalah tentang dua bocah yang selalu main bersama dan mengalami hal-hal lucu, mereka juga merawat anjing mereka si Takkie. Buku ini terdiri dari banyak jilid untuk usia 4 – 6 tahun. Annie MG Schmidt juga banyak menulis pantun jenaka yang kemudian dijadikan lagu.

Dolfje Weerwolfje, karya Paul van Loon cocok untuk anak-anak yang suka dengan cerita-cerita tegang. Ketika bangun pagi pada hari ulang tahunnya yang ke tujuh Dolfje melihat tubuhnya agak lain, berbulu. Lambat laun lengan dan kakinya juga berubah menjadi kaki serigala. Buku ini untuk usia 7 tahun ke atas.

De brief voor de koning [Surat untuk raja], karya Tonke Dragt. Kisah riwayat ratusan tahun lalu, seorang kesatria muda mendapat tugas rahasia menyampaikan surat pada raja. Dalam melaksanakan tugas ini ia menghadapi banyak bahaya. Pertanyaannya adalah apakah ia bisa bertahan? Buku klasik ini sesuai untuk usia remaja, dan belum lama berselang telah dibuat film.

Setiap pekan buku punya tema tersendiri, dan untuk tahun ini adalah petualangan; dari lautan ganas hingga negeri-negeri indah dan angkasa penuh misteri. Selama pekan buku berlangsung, toko-toko buku di Belanda menyediakan hadiah untuk para pembeli. Hadiahnya adalah buku yang khusus ditulis untuk kesempatan ini. Untuk 2025 adalah ‘Lexie’, buku yang ditulis oleh Kevin Hassing’ dan ilustrator adalah Marieke ten Berge.

Lexie adalah gadis yang punya masalah, yaitu sulit membaca (disleksia). Pada suatu malam dia melihat bintang jatuh; dan sebagaimana dipercaya jika beruntung menyaksikan itu boleh memanjatkan permintaan. Pasti terkabulkan!

Gadis ini meminta agar semua kesulitannya akibat disleksia bisa lenyap. Bagi Lexie kata-kata seperti; raamkozijn [kerangka jendela], atau gebruiksaanwijzing [aturan pakai] amat sangat sulit. Sampai tergagap-gagap ia di muka kelas ketika dapat giliran bercerita dan seluruh kelas menertawakannya.

Malam hari sahabatnya yang bernama Riff datang menginap untuk menghiburnya, mereka berkemah di halaman rumah. Pada malam itulah Lexi melihat bintang jatuh dan memohon agar kata-kata dan semua yang menyusahkannya lenyap. Keesokan harinya mereka ke sekolah, ruang kelas dingin, karena kerangka dan daun jendela lenyap; si murid yang selalu mengejeknya juga lenyap. Apakah permintaan Lexi terkabul?

Lexi sangat gandrung pahlawan super [superhero],  ingin sekali dia menjadi pahlawan di kelasnya, tetapi dia merasa murid terbodoh di kelas. Singkat kata cerita dalam buku ini berlanjut dengan petualangan Lexi. Dengan hadiah semacam ini diharapkan anak-anak akan lebih berminat membaca.

Dokumentasi oleh: Cor Perrier

Menurut hasil penelitian internasional PISA 2023 kemahiran membaca remaja di Belanda dalam tahun-tahun belakangan menurun. Satu pertiga dari remaja usia 15 tahun di Belanda tidak memiliki kemampuan membaca yang dibutuhkan untuk bisa mengikuti pelajaran dan perkembangan dalam masyarakat. Bahkan mungkin saat meninggalkan bangku sekolah mereka bisa digolongkan buta huruf.

Dari empat belas negara Eropa yang turut dalam penelitian internasional ini hanya remaja Yunani yang kemampuan membacanya lebih rendah dari remaja Belanda. Menurut PISA penyebab kemunduran ini adalah karena tersendat sekolah semasa pandemi. Tidak mahir membaca menghambat perkembangan remaja dan kelak akan sulit mendapat pekerjaan.

Ada berbagai usaha untuk meningkatkan kemampuan dan kegemaran membaca para remaja Belanda. Antara lain anak-anak dan remaja sampai usia 18 tahun boleh meminjam buku di perpustakaan secara cuma-cuma. Baru-baru ini perpustakaan kota Hilversum kebanjiran peminat ketika mengobral koleksi buku-buku yang akan diperbarui.

Sebuah toko buku yang letaknya sepelemparan batu dari perpustakaan itu adalah Voorhoeve. Melihat jumlah pelanggan dan pembeli buku anak-anak di toko itu dapat disimpulkan anak-anak dan remaja di Hilversum dan sekitarnya gemar membaca. ‘Penjualan selama Pekan Buku berlipat ganda’ jelas Menno Damen, manajer toko buku Voorhoeve di Hilversum kepada Voks Radio Amsterdam.

‘Jika biasanya penjualan buku anak-anak adalah sekitar 25% dari seluruhnya, maka dalam pekan buku meningkat sampai 40 bahkan 50%’, begitu lanjutnya. Banyak jenis buku anak-anak;  ada buku untuk dibacakan oleh orang dewasa dan didengar anak-anak; ada pula yang ditulis agar dibaca sendiri oleh anak-anak.

Selain di Hilversum, Menno Damen juga mengelola toko buku di kota ’s Hertogenbosch. Menurut pengamatannya ada perbedaan antara para pelanggan di Het Gooi (kawasan Hilversum dan sekitarnya) dan  di ’s Hertogenbosch. Meski di Hilversum lebih banyak pilihan buku anak-anak dan remaja, kebanyakan yang datang adalah orang dewasa dan orang tua.

‘Kami sering didatangi kakek dan nenek yang mencari buku untuk cucu-cucu mereka’, begitu Menno Damen menjelaskan. Ada juga yang ingin menghadiahkan buku pada seorang remaja dan minta saran pada penjualnya. ‘Karyawan di Hilversum punya banyak pengetahuan tentang buku anak-anak dan remaja. Inilah keistimewaan toko buku kami’.

Di  lantai bawah toko buku besar ini terdapat banyak sekali pilihan buku anak dan remaja. Yang disebut buku anak dan remaja adalah sampai 15 tahun, di atas umur itu disebut dewasa muda [young adult]. Jika anak kurang suka membaca dia menyarankan memberinya buku komik atau novel grafis.

Dengan demikian lambat laun ia terbiasa membaca. Voorhoeve adalah sebuah toko buku besar yang terdiri dari tiga lantai. Di lantai dasar ada kedai minum yang juga menghidangkan kueh-kueh buatan tukang roti setempat. Diharapkan orang yang tadinya segan masuk toko buku, dengan minum kopi di sini mungkin juga akan tertarik melihat-lihat buku.

Dewasa ini banyak toko buku di Belanda juga menjual produk-produk lain. Disamping itu mereka juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan buku. Misalnya mengundang seorang penulis atau menyelenggarakan ceramah. Kegiatan-kegiatan serupa ini memperluas publik yang datang ke toko buku.

Akhir tahun lalu kabinet Schoof, yang  hanya bertahan 11 bulan, hendak meningkatkan pajak atas buku dari 9% menjadi 21%. Rencana ini diurungkan karena mendapat sangat banyak tentangan. Jika negara berniat mencerdaskan dan meningkatkan minat membaca generasi muda, maka harga buku harus terjangkau oleh tiap lapisan karena buku adalah kunci ilmu.

Posts Releases

1 2 3 4