Bari Muchtar, lahir di Lahat, 4 Oktober 1951, dan wafat di Almere, 29 September 2025.
Senin 29 September seorang rekan yang tulus dan bersahaja mendahului kami. Tidak pernah dia mengdepankan dirinya, namun kehadirannya selalu berarti. Itulah Bari Muchtar, mantan RANESI (Radio Nederland Siaran Indonesia). Sebelum bergabung dengan RANESI, dia pernah studi di Mesir dan ketika pertama kali tiba di Belanda sempat tersesat sampai ke alamat yang jauh berbeda karena salah mengucapkan nama jalan yang dituju.
Ketika itu Bari belum membedakan ucapan e panjang dan i pendek dalam bahasa Belanda. Dalam waktu singkat Bari menguasai bahasa Belanda, memang almarhum punya talenta bahasa dan fasih berbahasa Arab. Dengan demikian Bari adalah yang paling tepat meliput kunjungan mantan Presiden Soeharto ke Mesir pada 1998. Liputan bersejarah, perjalanan terakhir kepala negara RI sebelum lengser.
Kami akan mengenang Bari sebagai rekan yang ‘seadanya’; sederhana dan tanpa tedeng aling-aling. Kekhasan lain Bari adalah gemar humor, sehingga banyak gelak tawa pada hari-hari kerja kami. Ketika Radio Nederland Wereldomroep ditutup pada 2012, kebanyakan dari kami berhenti bekerja sebagai wartawan radio, hanya Bari yang melanjutkan kegiatannya di SKS pemancar radio lokal di Almere adalah Bari yang mempertemukan pak Bambang Pranoto dengan Han Harlan hingga Voks radio Amsterdam dari Baambrugge tetap mengudara hingga kini. Bari juga sempat bersiaran beberapa kali saat Voks Radio Amsterdam baru berdiri pada Agustus 2024. Pada Maret 2025 kami mengundang Bari untuk bersiaran kembali. Namun Bari menjawab ia sudah tidak aktif lagi di radio karena sakit.

Terimakasih banyak Bari, selamat jalan menuju kedamaian.
